4 Prosedur pembuatan Kecap 1) Penyortiran Menyiapkan biji kedelai hitam yang tua. Bebas dari sisa tanaman batu, kerikil, tanah, biji kedelai tidak luka, bebas serangan hama dan penykit, tidak memar atau rusak, kulit biji tidak keriput. Caranya biji kedelai diletekan pada tampah kemudian di tampi.
TeknikDan Cara Pengolahan Bakso. Pengolahan bakso ikan merupakan penganekaragaman pengolahan ikan yang belum memasyarakat secara luas dibandingkan dengan bakso daging sapi. Bila ditinjau dari kecukupan gizi masyarakat, bakso dapat dijadikan sebagai sarana yang tepat, karena produk ini bernilai gizi tinggi dan disukai oleh semua lapisan
Leksikondalam kuliner apem ini juga diklasifikasikan menjadi dua kelompok: (1) alat dan bahan, serta (2) cara pengolahan. Pertama leksikon alat dan bahan, yaitu pengukusan 'soblugen', kompor 'kompor', cetakan kue 'cetakan kue', tepung beras 'teppong berres', gula 'ghule', santan 'santan', pengembang 'pengembang', garam
Vay Tiα»n Nhanh. β Pengertian, Kegunaan dan Proses Pembuatan Kecap. Kecap sudah lumrah menjadi penambah cita rasa untuk makan bakso, mie ayam, ayam bakar, semur, nasi goreng, sate dan makanan lainnya. Penggunaan kecap kerap kali dengan sambal dan saos. Kecap banyak digunakan di warung, restoran, kafe, tempat makan, kedai, dan stand makanan. Kecap berasal dari kedelai, penggunaan kecap sudah tak asing lagi, kecap adalah salah satu olahan dari kedelai atau kedelai hitam yang banyak dikonsumsi setelah tahu dan tempe di Indonesia. Kecap sangat populer digunakan sebagai bahan penyedap makanan. Ada berbagai macam jenis kecap dan masing-masing kecap memiliki kegunaan yang berbeda untuk bumbu pelengkap jenis makan yang beda seperti kecap manis, kecap ikan, kecap inggris, kecap jamur, kecap jepang dan kecap asin. Ayo bahas lebih jauh Pengertian, Kegunaan dan Proses Pembuatan Kecap. Pengertian dan Karakteristik KecapManfaat dan Kegunaan KecapProses Pembuatan KecapProses Sebelum Fermentasi Kedelai Pada Pembuatan KecapFermentasi Kedelai Pada Pembuatan KecapProses Setelah Fermentasi Kedelai Pada Pembuatan KecapApakah Kecap Baik untuk Anak? Pengertian dan Karakteristik Kecap Kecap adalah ekstrak fermentasi dari pengolahan kedelai atau kedelai hitam yang sudah dicampur dengan bumbu seperti rempah-rempah, gula, dan garam sehingga memiliki cita rasa yang khas. Karakteristik kecap yaitu beruapa cairan kental berwarna coklat muda hingga kehitaman. Kecap merupakan contoh benda cair sama seperti susu, sirup, minyak, dan air. Citra rasa dan aroma khas dari kecap yang dihasilkan dari proses fementasi oleh mikroba. Kecap umumnya memiliki dua rasa yaitu asin atau manis. Kecap memberikan warna dan memperkuat rasa pada daging, sayur, ikan dan bahan pangan lainnya. Kecap digolongkan sebagai makanan yang memiliki aroma seperti ekstrak daging. Penggunaan biasanya untuk menambah cita rasa makanan. Kecap manis memiliki karakteristik lebih kental, sedangkan kecap asin memiliki karakteristik agak encer. Biasanya kecap manis harganya lebih mahal dibandingkan kecap dari kedelai atau kedelai hitam, kecap bisa dibuat dari fementasi lainnya seperti kecap ikan dari fermentasi ikan, kecap tahu dari sisa pengolahan tahu, kecap air kelapa dari air kelapa. Kecap berasal dari daerah Cina / Tiongkok, kecap yang ada di Indonesia dibawa oleh pedagang china dahulu. Kecap yang ada di Indonesia termasuk kategori kecap cina, seperti kita ketahui kecap yang ada di Indonesia warnanya lebih gelap, rasanya lebih manis disebabkan ditambahkan gula , serta berat jenis, kekentalan, dan kandungan nitrogen lebih tinggi. Berbeda dengan kecap jepang yang memiliki kandungan asam amino terutama asam amino glutamat lebih tinggi. Variasi dan macam jenis kecap tergantung dari metode dan durasi fementasi, perbandingan air, garam, kedelai, dan bahan tambahan pada kecap tersebut. Contoh variasi kecap di negara lain seperti ganjang di korea, shoyu di jepang dan lain sebagainya. Baca juga Pengertian, Manfaat dan Kegunaan Kecap Inggris Manfaat dan Kegunaan Kecap Manfaat Kecap sebagai sumber protein yang cukup baik, karena kecap mengandung asam amino essensial yang cukup tinggi. Manfaat kecap lainnya kaya vitamin A, mengandung zat besi, antiinflamasi pada usus, antioksidan, sumber natrium, menurunkan kolesterol, melancarkan pencernaan sebagai pencegahan hypolipidemic dan perbaikan / pencegahan sindrom metabolik. Proses fermentasi pada kecap membuat zat gizi pada kecap lebih mudah dicerna dan dimanfaatkan oleh tubuh. Kecap mengandung protein 34-45 %, karbohidrat 12-30 %, lemak 8-32 % dan air 7 % setiap 100 gram kecap. Kegunaan kecap seperti kebanyakan orang tahu digunakan sebagai campuran masakan untuk memperkuat rasa. Fungsi kecap lainnya untuk menetralisir rasa pedas, menambah rasa manis pada masakan, memberikan warna hitam yang menggugah selera pada masakan tertentu, Dalam pembauatannya, kecap manis ditambahkan gula pasir / gula aren atau gula kelapa. Sedangkan kecap asin, tidak dilakukan penambahan gula. kecap manis digunakan bahan pengental, kecap asin gunakan bahan penstabil. Komposisi garam lebih banyak pada kecap asin dibandingkan kecap manis. Proses pembuatan kecap ada tiga teknik dan cara pengolahan kecap yaitu fermentasi, hidrolisis asam, serta kombinasi antara fermentasi dan hidrolisis asam. cara hidrolisis asam yaitu penguraian protein dengan asam sehingga asam amino dan peptida dihasilkan. Sedangkan cara kombinasi adalah dimulai dengan hidrolisis, sebagian protein oleh asam dan dilanjutkan oleh fermentasi. Bahan baku pembuatan kecap adalah kedelai / kedelai hitam, garam, gula, rempah-rempah dan bahan tambahan lain. Bahan pembuatan kecap tersebut difermentasikan dengan mikroorganisme kecap yaitu jamur dan bakteri. Jamur yang dipakai seperti Aspergillus oryzae dan Aspergillus wentii, pembuatan kecap menggunakan bakteri asam laktat seperti Lactobacillus sp dan Pediococucus soyae. Proses Sebelum Fermentasi Kedelai Pada Pembuatan Kecap Pembuatan kecap diawali dengan proses pemilihan bahan baku kedelai yang baik, mencuci bahan baku kedelai dan merendam kedelai kurang lebih delapan jam agar kedelai menyerap air sebanyak mungkin. Tujuannya agar kedelai lunak dan bisa menyerap asam pada saat perendaman. Kedelai yang sudah direndah kurang lebih delapan jam, dicuci untuk menghilangkan lendir pada kedelai dan kedelai direbus agar lunak serta kulitnya kupas agar miselium pada jamur bisa menembus saat proses fermentasi. Fermentasi Kedelai Pada Pembuatan Kecap Fermentasi kedelai pada pembuatan kecap dibedakan menjadi fermentasi kering / fermentasi koji dan fermentasi basah / fermentasi moromi. Fermentasi bertujuan untuk menguraikan protein, karbohidrat, lemak yang dilakukan oleh mikroorganisme menjadi senyawa sederhana. Fermentasi kedelai pada tahap fermentasi kering / fermentasi koji bisa terjadi spontan atau biakan murni dengan bantuan koji. Koji terbuat dari biakan murni jamur / kapang pada kedelai yang diolah dan dicampur dengan tepung yang sudah disangrai. Jamur / kapang yang digunakan dalam proses fermentasi kering kedelai pada pembuatan kecap biasanya adalah Rhizopus sp. dan Aspergillus sp. Asam glutamat terbentuk saat fermentasi ini, asam glutamat memberikan cita rasa kecap yang gurih. Fermentasi basah / fermentasi moromi, koji dikeringkan dan direndam pada NaCl alias larutan garam 20-30%. Aroma khas muncul setelah proses fermentasi basah dari pengaruh Aspergillus sp pada pembuatan kecap. Aroma itu terbentuk, dikarenakan penguraian protein jadi amonia oleh enzim proteaze yang dihasilkan. Fermentasi basa bertujuan untuk menumbuhkan mikroogranisme sehingga terbentuk moromo. Moromi adalah kedelai yang sudah tertutup oleh jamur / koji. Asam laktat yang dihasilkan pada fase fermentasi moromi mencegah kebusukan dan membuat bubur kedelai menjadi asam. Selama tahap ini dihasilkan cairan yang disebut kecap. Proses Setelah Fermentasi Kedelai Pada Pembuatan Kecap Kedelai yang sudah difermentasi lalu dimasak dengan air, rempah-rempah, garam dan gula. Kemudian kedelai fermentasi diaduk hingga mendidih dan jika sudah tidak ada buih artinya kecap sudah jadi. Campuran kecap yang mengadung ampas kedelai itu difiltrasi menggunakan saringan agar sisa ampas kedelai dan benda asing. Pemasakkan kedelai menggunakan rempah-rempah seperti bawang putih, lengkuas, adas, kayu manis dan lainnya dicampurkan pada kecap lalu sari bumbu rempah, dipisahkan dari ampasnya. Lalu terakhir dimasak lagi oleh isolase protein dan MSG untuk menambah nilai mutu kecap dan kecap siap dikemas. Apakah Kecap Baik untuk Anak? Anak kurang dari 12 bulan tidak boleh mengkonsumsi kecap terutama kecap asin, karena kecap mengandung garam sodium yang tinggi dan jika dikonsumsi oleh anak kurang dari 12 bulan bisa berakibat memperberat atau merusak ginjal anak. Anak berusia 1 tahun atau lebih, boleh mengkonsumsi dalam jumlah sedikit. Itulah Pengertian, Kegunaan dan Proses Pembuatan Kecap. Terima kasih telah membaca di dan semoga artikel ini bisa membantu kamu.
Kecap adalah cairan jernih berwarna cokelat yang mempunyai bau dan rasa yang khas serta banyak mengandung nitrogen terlarut dan garam. Kecap 2017 79 tidak dikonsumsi secara langsung tetapi biasanya dijadikan sebagai bahan tambahan atau pemberi cita rasa pada makanan tertentu. Kecap ikan sebagai salah satu produk fermentasi berbeda dengan kecap biasa yang dibuat dari kacang kedelai. Kecap ikan berwarna bening kekuningan sampai cokelat muda dengan rasa asin yang relatif dan banyak mengandung senyawa nitrogen dan mineral. Selain komponen nitrogen, kecap ikan juga mengandung mineral yang penting bagi tubuh, contohnya garam NaCl atau garam kalsium. Contoh kecap ikan disajikan pada Gambar 8. Gambar 8. Kecap ikan Selama proses fermentasi terjadi hidrolisis jaringan ikan oleh enzim-enzim yang dihasilkan oleh mikroba. Peran enzim-enzim ini adalah sebagai pemecah ikatan polipeptida-polipeptida menjadi ikatan yang lebih sederhana. Selama proses berlangsung, amino nitrogen akan mengalami peningkatan tetapi akan terjadi penurunan total nitrogen. Amino nitrogen merupakan unsur gizi yang baik untuk tubuh karena mudah dicerna. Mikroba yang berkembang selama fermentasi ikan tidak diketahui sepenuhnya. Walaupun demikian diperkirakan jenis-jenis bakteri asam laktat seperti Laucosotic mesenterides, Pediococccus cerevisiae dan Lactobacillus 2017 80 plantarum berkembang. Beberapa jenis kapang dan khamir juga diperkirakan ikut berkembang dalam fermentasi. Kapang yang ditemukan seperti Cladosporium herbarum, Aspergillus fumigatus dan Penicillium notatum. Sedangkan dari jenis khamir berupa Caudida clausenii. Beberapa jenis bakteri yang berperan dalam tahapan pembuatan kecap ikan adalah sebagai berikut a. Pada awal fermentasi Bacillus sp, terutama B. coagulans, B. megaterium dan B. Subtilis. b. Pada pertengahan fermentasi Staphylococcus epidermis, B. lincheniformis, Micrococcus calpogenes c. Pada akhir fermentasi M. varians dan Bakteri-bakteri tersebut baik secara tunggal maupun bersama akan menghasilkan enzim yang mampu mendegradasi komponen dalam tubuh ikan dan menghasilkan senyawa yang khas pada produk kecap ikan. Jumlah mikroba yang ada pada kecap akan berkurang dengan semakin lamanya proses fermentasi. Hal itu terjadi karena terbentuknya asam. Selama proses fermentasi kecap ikan, akan terjadi aktivitas enzim protease, lipase dan amilase. Enzim-enzim tersebut diproduksi oleh mikroba yang berperan dalam proses pengolahan kecap. Enzim-enzim tersebut memang sudah terdapat pada jaringan ikan yaitu tripsin, katepsin dan sebagainya. Kecap ikan dibuat dari sari ikan yang merupakan produk hasil samping dari proses pengolahan ikan. Pada prinsipnya, semua jenis ikan bisa digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan kecap ikan. Namun, untuk menghasilkan kecap ikan dengan aroma dan cita rasa yang khas, harus menggunakan jenis ikan tertentu. 2017 81 Kecap ikan merupakan produk fermentasi yang sudah lama dikenal di Indonesia. Proses pembuatan kecap ikan yang banyak dilakukan adalah menggunakan teknik penggaraman. Teknik ini merupakan teknik yang paling tradisional, yaitu fermentasi hanya dengan memanfaatkan bakteri-bakteri indigenous yang secara alamiah terdapat pada tubuh ikan,sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menghasilkan kecap ikan serta kualitas produknya tidak konsisten dan kurang baik. Proses penggaraman pada pengolahan ikan secara tradisional akan menyebabkan hilangnya protein ikan sebesar 5% tergantung pada kadar garam dan lama penggaraman, untuk itu dianjurkan garam yang ditambahkan tidak melebihi 40 bagian dari berat ikan. Pemasakan pada 95-100β dapat mereduksi kecernaan protein dan asam amino. Selain itu, protein terlarut, peptida dengan berat molekul rendah, dan asam amino bebas dapat larut dalam air perebus, sehingga perebusan sebaiknya dilakukan di bawah 100β. Pemanasan yang berlebihan di atas 90β secara berulang-ulang dapat menyebabkan pembentukan H2S yang merusak aroma dan mereduksi ketersediaan sistein dalam produk. Selain itu, pemanasan juga menyebabkan terjadinya reaksi Maillard antara senyawa amino dengan gula pereduksi yang membentuk melanoidin, suatu polimer berwarna cokelat yang menurunkan nilai kenampakan produk. Pencokelatan juga terjadi karena reaksi antara protein, peptida, dan asam amino dengan hasil dekomposisi lemak. Reaksi ini dapat menurunkan nilai gizi protein ikan dengan menurunkan nilai cerna dan ketersediaan asam amino, terutama lisin. Secara umum proses pengolahan kecap ikan adalah dengan menggarami ikan yang telah dihaluskan, kemudian disimpan dalam wadah yang tertutup rapat selama 3 sampai beberapa bulan. Selanjutnya cairan yang dihasilkan disaring untuk mendapatkan kecap ikan bebas ampas, lalu dikemas dalam botol steril dan dipasteurisasi. 2017 82 ο· Wadah untuk proses pembuatan kecap ikan disiapkan. Wadah yang digunakan, bisa berupa bak yang dasarnya dilengkapi dengan kran untuk mengeluarkan kecap ikan yang terbentuk. ο· Ikan dibersihkan dari berbagai kotoran menggunakan air bersih yang mengalir. ο· Ikan disusun dalam wadah secara berlapis. Setiap lapisan ditaburi garam. Jumlah garam yang ditambahkan pada lapisan bawah sebanyak 20%, sedangkan lapisan atas 30%. ο· Wadah ditutup dan biarkan selama 4 β 6 bulan. Pada bagian dasar wadah akan tertampung cairan yang berasal dari kristal garam dan cairan tubuh ikan. ο· Cairan yang terbentuk ditampung dalam wadah dengan cara membuka kran pada dasar wadah. Cairan yang keluar berwarna kuning sampai coklat jernih. ο· Ikan yang terdapat wadah tidak semuanya hancur. Ikan tersebut dapat diperas untuk diambil cairannya. ο· Ikan sisa dikumpulkan dalam wadah yang baru. Tambahkan garam, dan biarkan selama 4 bulan. Tampung cairan yang terbentuk. Hanya saja kualitas kecap yang dihasilkan akan lebih rendah dibandingkan dengan kecap ikan yang didapat sebelumnya. ο· Kecap ikan dijemur atau dipanaskan hingga mengental. ο· Kecap ikan dikemas dalam botol yang bersih. b. Pembuatan kecap ikan menggunakan enzim bromelin Pembuatan kecap ikan secara tradisional relatif memerlukan waktu yang panjang. Mikroba penghasil enzim protease memerlukan waktu adaptasi yang cukup lama untuk dapat hidup dalam keadaan lingkungan berkadar garam tinggi dan kondisi abnormal penambahan enzim proteolitik sebelum fermentasi dapat mempersingkat waktu pembuatan kecap ikan. Dalam hal ini tidak diperlukan lagi waktu adaptasi mikroba untuk menghasilkan enzim yang dapat menghidrolisis protein. 2017 83 Mahalnya harga enzim proteolitik yang murni menjadi kendala untuk menghasilkan kecap ikan yang cepat, mudah dan murah. Namun dengan memanfaatkan getah pepaya dan ekstrak buah nenas sudah dapat menggantikan peran enzim proteolitik yang murni tadi. Dalam getah buah pepaya terdapat enzim proteolitik yang sering disebut papain. Papain ini memiliki kapasitas yang tinggi untuk menghidrolisis protein. Dalam buah nanas, khususnya nenas muda juga terdapat enzim proteolitik lain yaitu bromelin. Kemampuannya dalam menghidrolisis protein juga tidak jauh berbeda dari papain. Namun masalahnya, kecap ikan yang dihasilkan dengan penggunaan enzim proteolitik memiliki aroma dan warna yang jauh berbeda dari kecap ikan yang dibuat secara tradisional, walaupun kandungan gizinya tidak jauh berbeda. Adapun langkah-langkah dalam proses pembuatan kecap ikan menggunakan enzim adalah sebagai berikut ο· Ikan disiangi dan dicuci hingga bersih di bawah air mengalir. ο· Ikan dipotong kecil-kecil dan digiling sampai halus menggunakan alat penggiling daging. ο· Ikan giling dimasukkan ke dalam wadah yang bersih. Ditambahkan ekstrak yang berasal dari nanas. Perbandingan ikan dengan ekstrak nanas adalah 1 5. ο· Wadah ditutup dan dibiarkan selama 3 hari. Selama penyimpanan, akan terjadi proses fermentasi sehingga terbentuk cairan yang berasal dari daging ikan. ο· Cairan yang terbentuk disaring agar bersih dari kotoran. ο· Cairan direbus selama 30 menit. Selama proses perebusan, bisa ditambahkan bumbu agar kecap yang dihasilkan mempunyai rasa dan aroma sesuai dengan yang diharapkan. 2017 84 Kualitas Kecap Ikan Mutu atau kualitas kecap telah ditetapkan melalui Standar Industri Indonesia SII seperti tertera pada table 2. Tabel 2. Standar Kandungan protein kecap No Jenis kecap Kualitas Ketentuan Standar 1 Kecap manis - Kandungan protein 2 Kecap asin Nomor 1 Kandungan protein 3 Kecap asin Nomor 2 Kandungan protein 4 Kecap asin Nomor 3 Kandungan protein Beberapa hal yang mempengaruhi kualitas kecap ikan adalah a. Kadar protein Kadar protein atau senyawa nitrogen bentuk paling sederhana dari protein dari produk kecap ikan ditentukan oleh jenis ikan yang digunakan sebagai bahan baku. b. Aroma dan cita rasa Aroma cita rasa kecap ikan yang dihasilkan tergantung dari jenis ikan yang digunakan sebagai bahan baku dan bahan yang digunakan dalam proses hidrolisis. c. Tingkat kesegaran ikan Tingkat kesegaran ikan sangat mempengaruhi kualitas produk kecap ikan yang dihasilkan. d. Kemasan Kemasan produk kecap ikan yang aseptis dan menarik sangat disukai oleh konsumen. 2017 85 Konsumen pada dasarnya menyukai produk yang bisa disimpan dalam jangka waktu yang lama. Daya tahan kecap ikan dipengaruhi oleh kadar garam yang digunakan dan penerapan system pengawetan. 3. Bekasam Produk-produk fermentasi bergaram ikan banyak dijumpai di Asia Tenggara. Bekasam adalah salah satuproduk tradisional fermentasi bergaram dari ikan yangbanyak dijumpai di beberapa daerah di Indonesia terutamaSumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi umumnya produk ini dibuat dengan mencampurkanikan, nasi dan garam dalam wadah tertutup dan selanjutnyadilakukan proses fermentasi pada suhu ruang antara 5 sampai7 hari. Bekasam merupakan produk olahan ikan dengan cara fermentasi yang rasanya asam. Produk ini merupakan hasil gabungan dari metode penggaraman dengan fermentasi. Proses fermentasi bekasam dilakukan bersamaan dengan proses fermentasi karbohidrat. Beras/nasi sengaja ditambahkan ke dalam wadah fermentasi. Fungsi karbohidrat ini adalah sebagai sumber energi bagi mikroba yang berperan dalam proses fermentasi. Contoh bekasam disajikan pada Gambar 9. Gambar 9. Bekasam Dari hasil fermentasi karbohidrat akan terbentuk beberapa senyawa alkohol seperti etil alkohol, asam laktat, asam asetat, dan asam propionat yang 2017 86 berfungsi sebagai zat pengawet sehingga bekasam dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama tanpa mengalami banyak perubahan. Bekasam yang dihasilkan mempunyai karakteristikdaging ikan seperti ikan segar dengan daging ikan yang semakin kenyal, rasa asam asin khas bekasam dengan aroma tertentu. Bekasam hampir serupa dengan beberapa produk fermentasi ikan yang dijumpai di beberapa negara lainnya seperti, burong isda, burong bangus Philipina, pla-ra,pla-chom, som-fak Thailand, heshiko, nakazuke Jepang. Ikan yang dapat digunakan sebagai bekasam merupakan jenis ikan air tawar seperti lele Clarias batrachus, ikan mas Cyprinus carpio, tawes Punctius javanicus, ikan gabus Ophiocephalus striatus, nila Tilapia nilotica dan mujair Tilapia mossambica. Pengolahan bekasam di daerah Kalimantan Selatan umumnya dikenal dengan nama samu. Bahan baku berupa ikan gbus, ikan betok, ikan sepat siam dan sepat rawa dengan penambahan garam sekitar 15-20%, dan ditambahkan samu atau beras ginseng sebanyak 15%, kemudian difermentasi selama satu minggu sampai menghasilkan aroma dan rasa bekasam yang khas. Pembuatan Bekasam Proses pembuatan bekasam hampir sama dengan proses pembuatan ikan peda, hanya saja pada proses pembuatan bekasam ada penambahan termasuk dalam produk fermentasi yang menggunakan kadar garam tinggi.. Pembuatan bekasam secara prinsip ada tiga tahap, yaitu proses penggaraman, penambahan karbohidrat dan dilanjutkan dengan fermentasi. Penggunaan garam umumnya digunakan untuk mencegah terjadinya pembentukan amonia dari senyawa nitrogen dan untuk menyeleksi mikroba. Seleksi mikroba berperan dalam menghambat bakteri pembusuk, namun mendukung pertumbuhan dan aktivitas bakteri fermentasi yang umumnya bersifat halofilik suka garam atau halotoleran tahan garam. Penambahan karbohidrat pada bekasam biasanya berupa nasi, tepung tapioka, beras sangrai, dan tape ketan. Penambahan karbohidrat pada pembuatan 2017 87 bekasam bertujuan untuk merangsang pertumbuhan bakteri asam laktat. Bakteri asam laktat tersebut akan menguraikan karbohidrat menjadi senyawa-senyawa sederhana yaitu asam laktat, asam asetat, asam propionat dan etil alkohol. Senyawa-senyawa ini berguna sebagai pengawet dan pemberi rasa asam pada produk bekasam. Lama fermentasi untuk produk bekasam biasanya sekitar 4-10 hari. Proses pembuatan bekasam sampai saat ini masih dilakukan secara tradisional dengan menerapkan fermentasi spontan, dimana jumlah dan jenis mikroba yang berperan aktif dalam fermentasi bekasam beraneka ragam, sehingga menyebabkan hasil yang diperoleh tidak seragam dan mutunya tidak menentu. Selama proses fermentasi bekasam terjadi perubahan pH dan total asam tertitrasi karena adanya pertumbuhan bakteri asam laktat yang mendominasi selama proses fermentasi. Kandungan asam organik yang dihasilkan olah BAL diduga menjadi faktor utama yang membuat produk bekasam awet. Penambahan garam berfungsi sebagai pengikat air dan pemberi rasa yang sedap, selain itu juga garam dapat menghambat pertumbuhan mikroba yang tidak dikehendaki. Penambahan garam merupakan tahapan penting pada proses pembuatan bekasam. Jumlah garam yang umum ditambahkan dalam pembuatan bekasam berkisar antara 15-20 % dari berat ikan segar. Kadar garam NaCl yang terdapat pada bekasam menunjukkan jumlah garam yang diserap oleh daging ikan. Kadar garam bekasam secara fermentasi spontan lebih tinggi dibandingkan dengan bekasam dengan starter. Kadar garam bekasam akan semakin menurun seiring dengan lamanya waktu fermentasi. Hal ini disebabkan karena kadar garam yang terukur pada akhir fermentasi merupakan persentase dari kadar NaCl murni. Penurunan nilai kadar garam tersebut diakibatkan karena garam masuk ke dalam jaringan sel ikan yang akan menyebabkan denaturasi larutan kolosal protein yang pada akhirnya terjadi koagulasi, akibat proses tersebut, air dalam jaringan sel ikan akan terperas keluar atau terjadi dehidrasi sehingga ikan akan terlihat kaku. Penurunan kadar garam NaCl juga terjadi akibat terpecahnya senyawa kompleks NaCl menjadi molekul-molekul penyusunnya yaitu ion Na+ dan Cl-. 2017 88 Ion Na+ sangat dibutuhkan oleh bakteri asam laktat sebagai salah satu faktor pendukung pertumbuhannya. Nilai pH pada produk menentukan jenis bakteri yang tumbuh pada produk tersebut. Nilai pH selain berpengaruh pada pertumbuhan sel mikroba, juga mempengaruhi pembentukan produk selama fermentasi. Bakteri yang berperan dalam pembuatan bekasam merupakan jenis bakteri asam laktat. Asam laktat yang dihasilkan oleh bakteri asam laktat akan menurunkan nilai pH pada lingkungan pertumbuhannya. Hal ini dapat menghambat pertumbuhan mikroba penyebab kebusukan makanan dan menimbulkan rasa asam pada produk. Bekasam merupakan produk fermentasi yang memiliki citarasa khas yaitu berupa rasa asam. Kenaikan total asam pada bekasam diakibatkan karena karbohidrat yang digunakan dalam proses pembuatan bekasam dihidrolisis menjadi glukosa, kemudian bakteri asam laktat menggunakan glukosa tersebut sebagai bahan energi untuk aktivitasnya dan menghasilkan asam. Teknik pembuatan bekasam a. Persiapan Alat dan Bahan Peralatan yang dibutuhkan dalam proses pembuatan bekasam terdiri dari pisau, baskom, toples, wadah atau belanga. Sedangkan bahan baku utama yang diperlukan adalah ikan, beras, dan garam. b. Tahapan proses Tahapan proses pembuatan bekasam ikan adalah sebagai berikut ο· Ikan disiangi, buang bagian insang, isi perut dan sisik kemudian cuci bersih dalam air mengalir. ο· Ikan yang sudah dicuci bersih dan ditiriskan kemudian dilumuri dengan garam 15% - 20%. ο· Ikan yang sudah dilumuri garam disusun ke dalam toples/wadah/belanga, kemudian setiap lapisan ditaburi beras sampai lapisan terakhir. 2017 89 ο· Tutup toples/wadah/belanga kemudian fermentasi selama satu minggu. ο· Setelah proses fermentasi selesai, ikan dikeluarkan dari wadah dan disusun kembali dalam wadah yang baru, bersih, dan kering. Wadah ditutup rapat dan ikan bekasam dibiarkan dalam wadah tersebut untuk proses pematangan. Proses ini berlangsung sekitar tiga bulan. 4. Terasi Terasi adalah bahan tambahan makanan yang biasanya dibuat dari rebon maupun ikan atau udang yang bernilai ekonomis rendah. Seperti halnya dengan produk fermentasi lainnya, terasi juga memiliki aroma khas yang ditimbulkan oleh adanya komponen volatil didalamnya. Banyak orang menyukai terasi karena rasa dan aromanya yang khas, terutama untuk meningkatkan selera makan. Terasi merupakan produk ikan setengah basah yang dibuat dari udang atau ikan-ikan kecil yang dicampur dengan garam, kemudian difermentasikan . Produk ini biasanya berwarna cokelat, abu-abu atau merah. Terasi merupakan produk perikanan hasil fermentasi yang berbentuk pasta. Bahan baku ikan atau udang biasa digunakan untuk terasi berkualitas baik. Sedangkan terasi bermutu rendah biasanya dibuat dari limbah ikan, sisa ikan sortiran dengan bahan tambahan berupa tepung tapioka atau tepung beras, dan berbagai jenis ikan kecil teri atau udang kecil rebon. Terasi biasanya digunakan untuk campuran membuat sambal atau campuran pada masakan lain. Mikroba yang ditemukan pada produk akhir fermentasi dengan penambahan garam pada ikan yaitu dari jenis Micrococci. Namun mikroba jenis Flavobacterium, Achromobacter, Pseudomonas, Bacillus dan Sarcina yang semula banyak terdapat pada ikan jumlahnya menurun pada produk akhir fermentasi. Mikroba yang dapat diisolasi dari terasi antara lain bakteri Micrococcus, Aerococcus, Corynebacterium, Flavobacterium, Cytophaga, 2017 90 Terasi memiliki nilai gizi yang cukup tinggi karena kandungan protein, lemak, dan mineralnya yang tinggi. Protein yang terkandung dalam terasi sebagian besar sudah berupa protein yang terdenaturasi, bahkan dalam bentuk asam amino sehingga mudah diserap oleh tubuh. Vitamin-vitamin dalam terasi juga cukup banyak diantaranya adalah vitamin B12. Contoh terasi disajikan pada Gambar 10. Gambar10 . Terasi Perubahan Selama Fermentasi Campuran garam, rebon dan bahan-bahan lainnya pada pembuatan terasi pada awalnya mempunyai nilai pH sekitar 6 dan selama proses fermentasi pH terasi yang terbentuk akan naik menjadi 6,5. Setelah terasi selesai terbentuk, maka pH turun kembali menjadi 4,5. Apabila fermentasinya dibiarkan berlanjut maka akan terjadi peningkatan pH dan pembentukan amonia. Apabila garam yang digunakan selama proses fermentasi kurang, maka akan terjadi pembusukan karena terbentuk amonia dalam jumlah yang besar. Hal itu dapat terjadi apabila pemberian garam kurang dari 10%. Selama proses fermentasi, protein terhidrolisis menjadi turunannya, seperti protease, pepton, peptida dan asam amino. Terasi yang mempunyai kadar air 26-42% adalah terasi yang baik. Apabila kadar air terasi terlalu rendah, maka permukaan terasi akan diselimuti oleh kristal-kristal garam dan tekstur terasi 2017 91 menjadi tidak kenyal. Sedangkan apabila kadar air terasi terlalu tinggi maka terasi akan menjadi terlalu lunak. Pemeraman atau proses fermentasi ikan untuk terasi dapat menghasilkan aroma yang khas. Komponen aroma tersebut berupa senyawa yang mudah menguap terdiri atas 16 macam senyawa hidrokarbon, 7 macam alkohol, 46 macam karbonil, 7 macam lemak, 34 macam senyawa nitrogen, 15 macam senyawa belerang, dan senyawa-senyawa lainnya sebanyak 10 macam. Senyawa-senyawa tersebut antara lain akan menghasilkan bau amonia, asam, busuk, gurih dan bau-bau khas lainnya. Senyawa-senyawa volatil yang terdapat dalam terasi berasal dari lemak melalui proses oksidasi dan aktivitas mikroba. Kandungan karbonil volatil merupakan kandungan senyawa volatil yang tersebar diantara komponen volatil lainnya. Senyawa tersebut merupakan senyawa yang sangat menentukan cita rasa dari terasi. Cita rasa yang ditimbulkan oleh senyawa karbonil selain dari hasil degradasi lemak juga dapat ditimbulkan dari reaksi pencokelatan/browning pada produk perikanan. Asam lemak yang bersifat volatil menyebabkan bau keasaaman, sedangkan amonia dan amin menyebabkan bau anyir beramonia. Senyawa belerang sederhana seperti sulfida, merkaptan dan disulfida menyebabkan bau yang menyengat pada terasi. Sedangkan senyawa-senyawa karbonil dapat memberikan bau khusus pada produk perairan yang diawetkan dengan cara pengeringan, penggaraman atau fermentasi. Cara Pembuatan Terasi Pembuatan terasi pada umumnya masih menggunakan metode sederhana dan dikemas dalam wadah berupa daun pisang kering. Seiring dengan perkembangan zaman, terasi kini sudah dikemas dalam kemasan plastik yang praktis dan tidak menimbulkan aroma terasi yang menyengat tahapan proses pembuatan terasi adalah sebagai berikut ο· Ikan atau udang dicuci dengan air bersih, dimasukkan ke dalam 2017 92 ο· Ikan atau udang dicuci kembali dan dijemur sampai setengah kering selama 1 β 2 hari. Selama proses penjemuran, ikan/udang dibolak balik agar tingkat kekeringannya merata. ο· Setelah agak kering, ikan/udang ditumbuk sampai halus, dan dibiarkan semalaman agar proteinnya terurai. ο· Garam ditambahkan ke dalam ikan/udang, maksimum 30%. ο· Bahan terasi digumpalkan dan dibungkus, kemudian dibiarkan semalaman. Keesokan harinya, gumpalan terasi dihancurkan dan dijemur selama 3 β 4 hari. ο· Terasi yang telah kering ditumbuk sampai halus dan dibungkus kembali. Terasi dibiarkan selama 1 β 4 minggu. Proses fermentasi dianggap selesai apabila telah tercium aroma terasi yang khas. Terasi udang memiliki warna alami kemerahan dengan aroma yang tidak terlalu menyengat dan rasa yang agak manis. Sementara itu, terasi ikan berwarna lebih hitam dengan aroma yang menyengat dan rasa lebih pahit. Selain mampu menambah kelezatan masakan, terasi juga memiliki kandungan gizi yang cukup bervariasi antara lain protein, lemak, dan kalsium. Terasi yang bermutu baik biasanya berwarna cokelat gelap, berbau khas terasi, tidak berbau tengik, tidak mengandung kotoran seperti pasir, sisa-sisa ikan atau udang. Berdasarkan bahan baku yang digunakan terasi dibagi menjadi dua macam, yaitu terasi udang dan terasi ikan. Terasi udang biasanya berwarna merah, sedangkan terasi ikan berwarna kusam keabu-abuan
Hai sobat Toko Mesin Kelapa kali ini saya akan membahas Cara Membuat Kecap. Kelapa memang pohon dengan sejuta manfaat dari mulai akar sampai dengan daunnya pun semua bermanfaat. Semua bagian dari pohon kelapa ini bisa kita manfaatkan, yang paling sering dimanfaatkan adalah buah kelapa. Buah kelapa ini sering dikonsumsi airnya untuk menjadi minuman, seperti es kelapa muda. Selain menjadi minuman air kelapa juga bisa dibuat menjadi kecap. Selain airnya dagingnya juga sering dimanfaatkan untuk makanan seperti kue contohnya kue akar kelapa dan juga bisa dibuat serundeng. Daging kelapa juga bisa dimanfaatkan untuk menjadi santan untuk penyedap dalam masakan seperti penyedap untuk sayur lodeh, Laksa betawi. Dari daging kelapa ini juga bisa menjadi minyak kelapa yang bermanfaat untuk kesehatan. Dari batok kelapa juga bisa kita kita manfaatkan menjadi kerajinan, briket arang. Nah dalam artikel ini saya akan membahas cara membuat kecap. Mengenal Kecap Kecap adalah penyedap makanan atau bumbu dapur yang berupa cairan berwarna hitam yang rasanya asin atau manis. Bahan dasar dari pembuatan kecap ini umumnya adalah kedelai atau kedelai hitam. Menurut sejarah, kecap ini mulai digunakan sejak abad 2 SM oleh bangsa China sebagai pengganti garam. Karena dulu harga garam yang sangat tinggi membuat masyarakat miskin tak mampu membelinya. Nah karena itulah kecap kemudian menjadi primadona menggantikan garam menjadi bumbu penyedap dalam masakan. Seiring dengan berjalannya waktu, kecap mulai dikenal di berbagai belahan dunia. Dan hampir semua negara-negara di Asia menggunakan kecap menjadi penyedap rasa hampir di semua jenis masakannya. Kecap ini dihasilkan dari proses fermentasi kacang kedelai. Kualitas dari kecap yang bagus bisa diperoleh bergantung pada mutu bahan-bahan yang digunakan. Waktu dalam fermentasi dan variasi bahan baku juga akan menjadikan kecap memiliki rasa yang asin. Nah semakin lama proses fermentasinya berlangsung, maka rasanya pun akan semakin asin. Rasa dari asin dari kecap inilah yang menjadi alasan mengapa dahulu kecap dijadikan pengganti garam. Kecap Berhan Dasar Kedelai Sebelum kita ke cara membuat kecap kita perlu mengetahui apa bahan dasar dari kecap ini. Pada umumnya orang tau bahwa kecap berbahan dasar atau bahan utamanya dari kedelai. Dalam membuat kecap ini juga membutuhkan bahan campuran lain seperti, barley, wheat, hingga brine. Dan dalam proses fermentasi, ragi yang digunakan untuk fermentasi adalah jenis Aspergillus sojae atau Aspergillus oryzae. Penyebaran dari kecap ke indonesia ini dilakukan oleh seorang pedagang, pedagang asing kemudian memperkenalkan kecap ke masyarakat Indonesia. Namun sayangnya, tidak ada informasi yang jelas mengenai kapan masuknya kecap ke Indonesia. Tapi menurut catatan sejarah menunjukkan bahwa kecap telah menjadi salah satu komoditi yang diperjualbelikan oleh VOC di tahun 1737 silam. Tapi masyarakat indonesia meyakini bahwa kecap telah beredar di tanah itu sudah ada jauh sebelum saat itu terjadi. Imigran-imigran yang berasal dari China inilah yang dianggap sebagai pihak yang kemudian mengajarkan cara membuat kecap asin kepada warga lokal. Seakan tak puas dengan cita rasa awalnya, masyarakat pribumi pun mencoba melakukan modifikasi dari resep pembuatan kecap. Dengan cara menambahkan rempah-rempah baru yaitu pala, lengkuas, kayu manis, kapulaga, pekak, hingga gula merah dalam membuat kecap. Dalam hal ini, gula merah yang dipakai bisa berupa aren atau gula jawa. Tidak hanya mengubah dari rempah-rempahnya dan gula merah saja, produsen kecap pun memiliki variasi dalam penggunaan bahan utama kecap. Mereka menggunakan kedelai hitam, karena kedelai hitam dianggap memiliki rasa yang lebih gurih dibandingkan dengan kedelai putih. Dengan ternjadinya hal ini mempengaruhi harga kecap yang terbuat dari dua bahan tersebut. Kecap yang terbuat dari kedelai hitam dibandrol dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan kecap yang dibuat dari kedelai putih. Nah setelah tau kecap itu apa dan bagaimana sejarahnya hingga bisa ada di indonesia. Kita lanjut ke cara membuat kecap. Cara Membuat Kecap Dari Kedelai Bahan-bahan yang diperlukan dalam membuat kecap dari kedelai 3 gram ragi tempe 1 kilogram kedelai putih atau hitam 3 lembar daun jeruk 4 cm lengkuas 3 lembar daun salam 1 sendok teh pokak 6 kilogram gula merah 1 1/2 liter air untuk melarutkan gula merah 800 gram garam untuk 4 liter air Langkah-langkah atau cara membuat kecap dari kedelai Pertama kita cuci kedelai sampai bersih lalu rendam didalam 3 liter air selama kurang lebih 12 jam Setelah itu masukkan kedelai kedalam karung lalu injak-injak sehingga biji kedelai terbelah dua, atau dapat juga memakai mesin giling tipe cakram Biji kedelai yang sudah terbelah ini dicuci bersih. Lalu rebus kedelai dalam air mendidih selama 40 menit atau 60 menit hingga kedelai lunak. Kemudian jika kedelai telah lunak kedelai yang sudah di rebus kita tiriskan dan dinginkan. Selanjutnya kita beri ragi tempe dan campur sampai merata pada permukaan kedelai. Setelah selesai mencampurkan ragi dengan kedelain kita diamkan selama kurang lebih 3 -5 hari Jika sudah di diamkan beberapa hari diatas kedelain akan tumbuh jamur putih. Jamur putih ini akan tumbuh merata pada kedelai, lalu kita pisahkan biji-biji kedelai menggunakan tangan. Jemur sampai agak kering. Rendam dalam larutan garam selama 3 sampai 4 minggu didalam suhu ruang. Maksimal proses penggaraman selama 2 bulan. Tuang air bersih, kemudian masak hingga terlihat mendidih. Lantas angkat dan saring. Tambahkan gula merah serta bumbu pada hasil saringan, kecuali daun jeruk dan daun salam. Giling sampai halus dan merata. Masak hasil gilingan tersebut sambil diaduk-aduk. Ketika sudah mendidih dan buihnya hilang lalu angkat dan dinginkan. Saring larutan menggunakan kain saring, sehingga ampas-ampasnya terangkat. Masukkan kecap dalam botol atau wadah tertutup. Selain berbahan dasar dari kedelai kecap juga bisa kita buat dari air kelapa. Ya air kelapa dapat kita ubah menjadi menjadi kecap. Dibawah ini adalah cara membuat kecap dari air kelapa. Nah kita tau bahwa bahan dasar dari kecap ini adalaha kedelai, tapi ternyata kecap juga bisa kita buat dari air kelapa. Jika kalian penasaran bagaimana cara membuatnya saya akan mengajarkan bagaimana cara membuat kecap dari aie kelapa. Mungkin kalian bertanya-tanya kenapa menggunakan air kelapa padahal sudah jelas dari dulu kecap terbuat dari kedelai? Alasannya berkaitan dengan nilai ekonomis dari kelapa. Selain harganya yang terjangkau, limbah air kelapa bisa Anda peroleh dengan mudah. Bila umumnya penjual kelapa parut kerap membuang air kelapa dan hanya mengambil daging buahnya saja, maka air yang sedianya akan dibuang tersebut dapat diolah kembali. Bukan hanya akan menambah nilai dari limbah air kelapa, namun Anda juga bakal menghasilkan keuntungan yang bagus dari kecap air kelapa ini. Lalu, sulitkah cara membuat kecap ini? Cara membuat kecap dari air kelapa ini tidaklah susah anda hanya harus menyiapkan bahan-bahan dan peralatan yang diperlukan dalam membuat kecap dari air kelapa ini. Dibawah ini beberapa peralatan dan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam membuat kecap yang berbahan dasar air kelapa. Peralatan yang Diperlukan Wajan Kompor Saringan Pengaduk dari kayu spatula Botol Ember Gelas takar Sendok makan Corong besar Bahan-Bahan 10 sepuluh butir buah Kelapa untuk mendapatkan 2 liter air kelapa 800 gr delapan rarus gram Gula merah bisa berupa gula aren atau gula jawa 200 gr dua rarus gram kedelai yang sudah bubuk 30 gr tiga puluh gram Bawang putih 10 gr sepuluh gram Vetsin 4 empat lembar Daun salam 0,4 gram Natrium benzoat 4 empat batang Sereh 20 gr dua puluh gram Kemiri 40 gr empat puluh gram Lengkuas 6 gr enam gram Pekak 120 gr seratus dua puluh gram Keluwak 20 gr dua puluh gram Wijen Nah itulah beberapa peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan dalam membuat kecap air kelapa ini. Jika semua peralatan dan bahan-bahan sudah disediakan kita lanjut ke langkah-langkah atau cara membuat kecap dari air kelapa. Langkah-langkah atau cara membuat kecap dari air kelapa Air Kelapa Pertama kita ambil kelapa dan kupas dengan menggunakan alat pengupas kelapa atau anda bisa juga menggunakan mesin pengupas sabut kelapa. Setelah kulit kelapa telah dikupas kita belah kelapa, lalu ambilah air kelapa dan simpan dalam wadah bersih. Pisahkan daging kelapa dari batok menggunakan alat cungkin kelapa atau anda bisa juga menggunakan mesin pencungkil kelapa. Setelah buah kelapa di belah dan dipisahkan antara daging kelapa dan batok kelapa, air kelapa kemudian disaring hingga bersih dari serat ataupun partikel kelapa yang mungkin terbawa. 2. Pencampuran bahan-bahan dengan air kelapa Masukkan 2 liter air kelapa yang sudah disaring ke dalam wadah berbeda. Selanjutnya kita sangrai pekak dan wijen hingga harum, kemudian giling sampai pekak dan wijen halus. Haluskan juga bahan-bahan berupa gula merah dan bawang putih. Setelah bahan-bahan dihaluskan, masukkan seluruh bahan yang telah dihaluskan tadi ke dalam wadah yang berisi air kelapa. 3. Proses pemasakan Tambahkan kedelai bubuk keluwak, pekak, wijen, dan kemiri. Masaklah dengan menggunakan wajan pada api kecil. Aduk-aduk terus hingga semua tercampur dengan rata, dilanjut dengan memasak air kelapa yang telah dicampur selama kurang lebih 2 jam. Saat campuran air kelapa tadi mulai kental dan berubah warna menjadi agak kekuningan, maka masukkanlah sereh dan laos yang sudah digeprek. Jangan lupa kita tambahkan pula vetsin dan daun salam ke dalam campuran tersebut, lalu aduk kembali sampai merata. Jangan sampai berhenti mengaduk campuran air kelapa selama proses memasak berlangsung. Tujuannya adalah agar kecap tidak gosong atau berubah rasanya malah menjadi pahit. Hentikan proses memasak ketika campuran telah mengental dan warnanya sudah berubah menjadi kehitaman. Diamkan dan biarkan dingin dengan sendirinya. Perhatikan kecap akan menjadi semakin kental ketika kita diamkan. Berikutnya, saringlah kecap air kelapa untuk memisahkannya dari bumbu-bumbu yang tadi digunakan. Setelah kecap air kelapa sudah disaring dan dingin, maka Anda bisa menambahkan natrium benzoat lalu diaduk sampai merata. Asam benzoat ini memiliki fungsi untuk mengawetkan kecap air kelapa. Dengan begitu kecap yang dihasilkan bisa lebih tahan lama, bebas jamur, dan resisten terhadap komtaminasi dari mikroba. 4. Pengemasan Kecap Setelah selesia simpan kecap air kelapa ini ke dalam wadah berupa botol kaca yang bersih, kering, dan tertutup rapat. Anda juga bisa menyimpannya atau langsung menggunakan kecap ini untuk bumbu masakan. Agar kecap yang telah dibuat dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama, Anda juga mesti memperhatikan proses sterilisasi botol kaca yang digunakan. Cara mensterilkan botol bisa dengan cara direbus di dalam panci berisi air. Pastikan botol terendam sempurna saat perebusan dilakukan. Setelah 15 menit, botol bisa diangkat dan dikeringkan dengan posisi terbalik. Artinya, bagian mulut botol terletak di bawah. Kecap dari air kelapa mungkin masih terdengar asing di telinga sebagian orang. Padahal dari segi rasa, manis dan gurihnya tak kalah lezat dibandingkan dengan kecap manis berbahan kedelai biasa. Manfaat Kecap Bagi Tubuh Setelah belajar cara membuat kecap, kita belajar tentang manfaat kecap bagi tubuh. Perlu Anda ketahui, bahwa air kelapa memiliki kadar nutrisi yang komplet untuk kebutuhan tubuh manusia. Manfaat dari kecap ini menjadi bertambah karena menambahan bubuk kedelai, nilai gizi dari kecap air kelapa telah memenuhi standar kesehatan. Selain cara membuat kecap dari air kelapa ini sangat mudah dilakukan, biaya dalam pembuatannya pun relatif lebih rendah. Dan kecap dari air kelapa ini pun telah memenuhi Standar Industri Indonesia tahun 1974. Selain rasanya yang manis dan aromanya yang khas, si hitam manis ini juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh Anda. Bagi Anda yang selama ini gemar mengonsumsi kecap sebagai tambahan bumbu bagi masakan, maka deretan manfaat berikut ini mesti disimak. 1. Pemanis yang Aman Daripada menggunakan gula pasir atau gula merah untuk bumbu penyedap dalam masakan, Anda bisa mencoba menggantikannya dengan memakai kecap manis. Selain kecap cukup aman bagi penderita diabetes, kecap juga memiliki kandungan gula merah yang lebih tinggi. 2. Meningkatkan Cita Rasa Masakan Tekstur yang kental dan aromanya yang harum, membuat rasa makanan lebih kaya akan rasa. Beberapa masakan seperti tumisan pun akan terasa kurang lengkap tanpa tambahan beberapa sendok dari kecap manis. 3. Menekan Kolesterol dalam Tubuh Low density lipid LDL atau yang sering disebut dengan kolesterol jahat, dapat diturunkan bila Anda secara rutin mengonsumsi masakan dengan tambahan bumbu kental ini. Bukan hanya itu, kecap juga diklaim bisa mempertahankan kadar kolesterol normal dalam tubuh Anda. 4. Menjadi Pewarna Alami Warna kecap yang hitam pekat akan memberikan unsur warna kecokelatan hingga kehitaman pada masakan Anda. Warna gelap yang kerap kita temukan pada mi goreng, bumbu ayam bakar, semur, hingga pindang telur, berasal dari kecap manis. Anda tentu sudah tak asing lagi dengan menu-menu tersebut, bukan? 5. Mengurangi Rasa Pedas Suka menu dengan sambal, tapi khawatir kepedasan? Jangan cemas! Anda bisa mengurangi rasa pedas dengan cara menambahkan sedikit kecap ke atas sambal yang dirasa kelewat pedas. Rasa pedas tersebut pun bisa dinetralkan dan sambal bisa Anda santap dengan aman. 6. Mencegah Anemia Zat besi yang tinggi yang terkandung di dalam kecap manis membuatnya mampu mencegah anemia. Asupan zat besi dari hasil fermentasi kedelai ini juga diketahui dapat meningkatkan imunitas atau ketahanan tubuh, hingga melancarkan sirkulasi darah Anda. 7. Melancarkan Sistem Pencernaan Hanya sedikit orang yang mengetahui banhwa serat dalam kecap baik untuk mendukung sistem pencernaan Anda. Itulah kenapa bila Anda secara rutin mengonsumsi menu masakan dengan tambahan kecap, maka risiko gangguan kesehatan bisa ditekan. Tentu saja, jenis menu yang disantap sehari-hari juga akan memengaruhi kondisi pencernaan Anda. 8. Sumber Asupan Protein Bahan utama dalam membuat kecap ini adalah kacang kedelai. Jenis biji-bijian ini mempunyai kandungan protein yang baik untuk kesehatan tubuh Anda. Seperti yang anda diketahui, bahwa protein tak hanya diperlukan bagi perkembangan tubuh, tapi juga untuk pemulihan kebugaran tubuh Anda. Nah mungkin itulah beberapa manfaat dari kecap. Dan mungkin sampai disini pembahasan dalam artikel cara membuat kecap. Semoga informasi yang saya berikan dapat bermanfaat. Jangan lupa selalu kunjungi Toko Mesin Kelapa karena disini kami akan selalu memberikan informasi seputar kelapa. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.
teknik dan cara pengolahan kecap